CERITA VIRAL GOYANGAN VIONA SANGAT GANAS (2024)

KISAH ASMARA GOYANGAN VIONA SANGAT GANAS

CERITA VIRAL GOYANGAN VIONA SANGAT GANAS (1)


Pengalamanku dengan Viona yang merupakan seorang penyanyi dangdut, Sebenernya musik dangdut bukan seleraku. Bagiku yang berasal dari keluarga berada, dangdut kuanggap sebagai hiburan kelas rendah. Namun tak kusangka aku bisa mempunyai petualangan tak terlupakan dengan seorang penyanyi dangdut. Inilah ceritaku dengan Viona, seorang penyanyi dangdut yang cantik putih dan montok.

Namaku Yandi. aku sudah tinggal dan bekerja di Sydney selama 15 tahun. Di bulan Agustus ini, kebetulan aku sedang liburan pulang ke tanah air selama sebulan. aku berencana untuk membuka peluang bisnis di Indonesia. Maka di kesempatan liburan ini aku berkunjung ke kediaman paman ku yang ada dipinggiran kota Bogor. Untung saja paman ku ini cukup kaya, dan beliau mempunyai banyak kediaman, lahan dan bisnis di daerah ini.

Dan saat itu akhirnya aku tinggal selama seminggu ditempat ini. aku tinggal di salah satu kediaman kontrakan milik paman ku yang memang kebetulan sedang kosong. Dia pun memberikan aku seorang pembantu perempuan yang masih muda bernama Nisri untuk membantu mengurus kediaman dan merawatku. Tentu saja aku mempunyai cerita ‘petualangan’ juga dengan Nisri yang akan aku ceritakan dilain kesempatan.

Aku tiba di tempat ini pada hari sabtu pagi. Setelah aku selesai merapikan barang-barang dari koper, aku pergi kekediaman paman ku untuk beramah tamah. Disaat aku masuk ke kediaman nya yang cukup besar, aku melihat sudah ada beberapa orang di ruang tamu. Dan paman ku pun menjelaskan bahwa malam nanti, akan ada pentas dangdut untuk para warga di daerah sini. Memang paman ku ini adalah businessman yang sangat sukses, tapi juga ramah dan selalu memperhatikan para pekerja nya. Beliau juga sering mengadakan hiburan sebagai kontribusi kembali dia kepada para warga. Tak heran semua orang disini sangatlah hormat dan ramah kepada keluarganya.

Akhirnya aku pun diperkenalkan kepada seorang lelaki setengah baya yang bernama bapak Ucup. Ternyata bapak Ucup ini adalah pemimpin kelompok dangdut yang akan berpentas malam hari nanti. Kita bertiga bercakap-cakap sejenak di ruang tamu. Tak lama kemudian, bapak Ucup memanggil beberapa orang dari luar kediaman. Dan masuklah empat orang perempuan muda kedalam kediaman paman aku. Mereka pun diperkenalkan sebagai para penyanyi yang akan berpentas nanti. Satu persatu aku menyalami mereka yang bernama Norma, Erny, Ratna dan Ririn. Jujur saja, tipe seperti mereka bukanlah tipe yang biasa aku suka, sehingga aku pun tak mempunyai pikiran apa-apa. Tetapi ada salah satu dari mereka yang cukup menarik perhatian aku.

Viona umurnya 19 tahun dan mempunyai tinggi sekitar 160cm. Rambut nya hitam, lurus panjang dan dia mempunyai wajah yang biasa saja. Tetapi yang paling menarik perhatianku adalah badannya yang sangat montok. Pinggulnya ramping, tapi aku bisa melihat lekukan dada dan pantatnya yang menonjol besar dan kencang dibalik bajunya yang ketat itu. aku sempat memperhatikan badannya untuk beberapa saat. Bapak Ucup pun tersenyum kepada aku. Tak lama, mereka pun keluar dari kediaman dan kita kembali berbincang-bincang lagi untuk membahas rencana pentas nanti dengan paman aku.

Selesai nya makan malam, kira-kira jam 8, aku pun mulai berjalan ke tempat acara dangdut ini akan berpentas. Memang sebenarnya dangdut itu bukanlah selera aku, namun apa boleh buat aku juga tak ada kerjaan di tempat ini. Sesampainya disana, aku pun dipersilahkan duduk ke meja paling dekat dengan panggung, dimana paman aku dan bapak Ucup sudah menunggu.

Para warga sudah memenuhi daerah penonton, dan tak lama pun acara dimulai. Lagu dangdut mulai bermain, para penonton sudah mulai berjoget ria. Norma, Viona, Ratna dan Ririn pun sibuk bergoyang dan bernyanyi diatas panggung itu. Mereka berempat bergoyang bersama dengan seksinya di atas sana, dengan pakaian yang sungguh menggoda iman.

Beda dengan disaat aku bertemu mereka siang tadi, saat ini mereka sudah memakai make up yang menor ala penyanyi dangdut, serta memakai pakaian yang seperti kekurangan bahan. Mataku pun kembali terpaku kepada Viona. Kali ini aku benar-benar bisa melihat sungguh kemontokan badannya yang sangat indah. Dia memakai dress ketat bewarna merah yang memamerkan lengannya. Roknya juga sangat pendek, hampir tak mampu menutupi pantatnya yang bulat itu. Muncullah pikiran-pikiran di kepalaku membayangkan keelokan badan Viona ini.

Para penyanyi pun bergilir pentas sendiri-sendiri, dan disaat giliran Viona, aku tak melepaskan pandangan aku sedetik pun dari dia. Gerakan jogetnya yang sungguh seksi,dia memamerkan badannya yang gemulai. Dia pun sempat bergaya mengangkangkan kaki dan bergerak maju mundur, yang membuat para pemuda disana berteriak-teriak. Beberapa kali aku menangkap pandangan Viona yang melirik kepada aku. akupun memberikan senyuman balik kepadanya dan bahkan memberanikan diri mengedipkan mata. Bapak Ucup pun tertawa melihat kelakuan aku. Beberapa jam kemudian, acarapun selesai dan para warga tampak sangat puas dengan hiburan malam ini. Bapak Ucup datang menghampiri aku dan beramah tamah. aku memuji dia dan grup nya yang sudah berpentas tadi. Dia tiba-tiba berbisik kepadaku,

“Mas Bobby, sepertinya ada yang mas suka yah dari tadi?” aku pun tertawa mendengar itu dan menjawab sambil bergurau,

“Bapak Udin tau saja.” Kita berdua tertawa dan aku mengaku bahwa aku memang tertarik dengan Erny. Dengan aku tak duga diapun menjawab,

“Ya sudah tenang saja mas Bobby, aku pastiin nanti malam mas nggak akan kesepian.” aku tersenyum dan mengerti maksud nya. Setelah negosiasi harga, aku pun memberikan uang 300 ribu kepada bapak Udin. Murah sekali untuk selimut hidup semalaman, pikirku. Biasa di Australia, selimut yang jelek saja paling sedikit bisa 3 juta rupiah. Ternyata memang benar gosip-gosip yang beredar, para penyanyi dangdut seperti ini memang kebanyakan bispak alias bisa dipakai.

Sekitar pukul 11 malam, aku mendengar suara bel kediaman berbunyi. aku berjalan kedepan untuk membukakan pintu karena pembantu memang sengaja aku suruh tidur duluan. Ternyata Erny sudah menunggu didepan kediaman, masih lengkap dengan pakaian pentas dan make up tebalnya. Dia tersenyum-senyum kecil saat melihat aku membukakan pintu. aku menyuruh dia masuk dan kita pun duduk berdua di sofa ruang tamu. Dia duduk merapat disebelah aku sambil melipatkan kakinya. Rok nya yang mini pun tersingkap dan memamerkan pahanya yang putih dan mulus. Dari sebelahnya aku bisa melihat belahan dadanya dengan jelas dari dress merah ketatnya yang mempunyai belahan cukup rendah.

“Kata pak Udin tadi katanya mas Bobby mau minta ditemenin yah?” dia bertanya dengan wajah yang sengaja dipasang imut. aku pun menjawab, “Iya nih, habis aku lumayan kesepian disini.

”Dia membalas dengan polos “Kenapa Erny? Emangnya mas Bobby mau yah ditemenin Erny?” aku membalas

“Ya iya dong, masa aku gak mau ditemenin wanita imut dan seksi kaya gini.” Dia tertawa dan mencubit aku. Kita pun mulai ngobrol dan bercanda ria, dan aku beranikan diri memegang dan mengusap pahanya yang mulus itu. Ternyata dia tak keberatan, dan malah semakin merapatkan diri kebadan aku.

Aku sibak rambut Erny dari lehernya, dan langsung kuserbu dia dengan ciuman dilehernya yang putih dan jenjang itu. Desahan kecil mulai keluar dari mulut Erny. Tanganku mulai aku naikan dari pahanya, melewati perutnya dan naik ke gundukan dada montoknya yang masih terbungkus baju. aku remas-remas dadanya dari luar dress Erny. Badannya mulai meliuk kegelian dan desahannya pun semakin membesar.

Tangan Erny mulai meraba pahaku dan akhirnya menemukan kemaluanku yang sudah menonjol keras dari dalam celana. Erny meremas dan mengoco*k gagangku dari luar celana pendek yang aku pakai. Lidahku bergerak keatas menjilati lehernya sampai aku menemukan bibirnya yang tebal itu. Erny pun menyambut ciumanku dengan liar. Lidahnya didorong masuk kedalam mulutku dan tak mau kalah aku balas juga dia dengan lidahku.

Tanganku menurunkan tali lengan dress yang dia pakai itu sampai turun kebawah. aku sekarang bisa lihat BH tipis bewarna merah dengan ronda yang kelihatan susah payah menampung buah dada Erny yang sungguh montok itu. Dengan tak sabar langsung aku copot BH yang dipakainya, dan terlihat jelas lah dua gunung besar milik Erny. Ukurannya mungkin kurang lebih 36C, dan putingnya hitam lumayan besar sesuai ukuran payudaranya.

Kedua tanganku langsung bermain-main di payudara Erny. aku pijat dan remas kedua gunung kembar ini yang sangat membangkitkan nafsu. Tak lupa juga aku mainkan putingnya yang sudah tegang itu. Erny mendesah.

“Ohhhh mas… Isep susu Erny dong mas…” Tentu saja aku tak perlu dua kali disuruh, langsung aku serbu kedua payudara Erny yang montok ini dengan mulutku. aku hisap putingnya, kumainkan juga dengan lidahku, bahkan dengan gigitan-gigitan kecil yang membuat badan Erny semakin menggelinjang keenakan. Erny menekan kepalaku ke dadanya

“Ahhh… Enak banget masss…” Ada kira-kira 5 menit mulutku bergerilya didadanya Erny. Sampai akhirnya Erny pun menghentikan aksi ku dan berbisik

“Mas Yandi, gantian yah biar Viona yang bikin mas Yandi enak.” aku pun tersenyum mendengar itu.

Viona bangun dari sofa dan berlutut diantara kedua kakiku. Pelan-pelan dia buka celanaku dan juga dipelorotinya celana dalamku. ‘Adik’ku pun mencuat tegak di depan mukanya. Sesaat aku bisa melihat raut mukanya yang nampak kaget disaat melihat kemaluanku ini.

“Wah… Gagang mas Yandi kok gede banget yah? Viona gak pernah lihat yang kaya gini.” aku tersenyum kecil. Memang ukuran kemaluanku lumayan besar dan tebal dibandingkan pria lain pada umumnya. Kira-kira setara dengan ukuran para aktor bule di film-film bokep yang aku tonton.

CERITA VIRAL GOYANGAN VIONA SANGAT GANAS (2)

Tangan Viona mulai mengoco*k gagangku yang sudah sangat keras ini, sambil matanya masih takjub melihat kemaluanku. Akhirnya aku bisa merasakan lidah Viona yang seperti kelaparan menjilati gagangku. Mulai dari ujung atas, samping, sampai biji pelerku dibawah, semua habis disapu lidahnya.

“Uhhh… Viona…” aku mendesah, “Isepin kemaluanku dong…” aku minta kepada Viona. Langsung tanpa ragu, dimasukannya ujung kepala kemaluanku kedalam mulutnya. aku bisa merasakan lidahnya bermain di dalam mulut, membuat ujung kemaluanku kegelian. Dan pelan-pelan akhirnya dia semakin turun, mencoba untuk memasuki semua kemaluanku kedalam mulutnya. Namun apa daya, mulut Viona hanya sanggup menerima sebagian dari gagangku yang besar itu. Tapi memang mungkin Viona sudah profesional, dia mulai memompa mulutnya naik turun, sambil mengoco*k sisa gagangku yang tak muat masuk dengan tangannya.

Sungguh aku dibuat keenakan, apalagi saat aku melihat sang penyanyi dangdut ini ada diantara kakiku, berlutut dan mengenyoti kemaluan aku sekarang. Mukanya yang penuh make up itu naik turun, bibirnya erat menghisap gagangku. Tiba-tiba dari pinggir mataku, aku melihat sebuah gerakan. Disaat aku melirik ke pinggir ruangan, aku bisa melihat pintu kamar pembantu terbuka sedikit. Sepertinya Nisri mau keluar untuk ke toilet, tapi tak jadi karena mungkin kaget dan takut melihat aku dan Viona disini. aku pun tersenyum karena aku bisa melihat dia masih mengintip dari balik sela pintu. aku pun berpura-pura tak tahu dan cuek sengaja membiarkan Nisri untuk melihat aksiku dengan Viona malam ini.

Setelah beberapa lama Viona terus menghisap kemaluanku, aku mulai bisa merasakan kemaluanku berdenyut sudah siap untuk keluar. aku langsung pegang kepalanya dengan kedua tanganku dan menggerakkan kepalanya semakin cepat naik turun kemaluanku. Sepertinya dia pun mengerti dan melepaskan genggaman tanganya dari kemaluanku, hingga aku semakin gampang memompa Viona. Sampai akhirnya aku pun menekan dia kebawah sambil memasukan kemaluanku sedalam-dalamnya kedalam mulut Viona dan mengeluarkan spermaku didalam mulut Viona yang imut itu. aku semprot berkali-kali didalam mulutnya.

Tak lama, Viona pun mulai bangkit mengeluarkan kemaluanku dari dalam mulutnya dan menelan habis semua spermaku itu. Viona berdiri di depanku sambil tersenyum,

“Wah mas Yandi ini, sudah keluar banyak di mulut Viona tapi masih tetap aja keras yah.” katanya sambil menunjuk gagangku yang memang masih berdiri tegak. Maklum, aku sudah biasa bermain ronde lebih dari sekali dengan para wanita.

Tanpa disuruh lagi, Viona langsung melepaskan celana dalamnya hingga jatuh ke lantai. Dia mau melepaskan semua bajunya, tapi aku tepis tangannya, aku hanya angkat roknya sehingga dress Viona terlilit dipinggangnya. Biar lebih erotis pikirku. Tanpa basa-basi, Viona naik ke pahaku. Tangannya memegang kemaluanku untuk diarahkan ke kemaluan nya. Viona berbisik

“aku masukin yah mas… Udah gak tahan nih.” aku pun mengangguk dan membiarkan badan Viona turun/ Kepala kemaluanku sudah menemui memek Viona yang sangat basah. Pelan-pelan Viona menekan badannya kebawah. aku bisa merasakan sempitnya memek Viona yang mulai menyelimuti kemaluanku. Viona melirih

“Aduh mas Yandi, gede banget ini… Pelan-pelan yah, Viona gak tau bisa muat apa nggak…” aku biarkan sajaViona mengambil waktu sesukanya.

Sampai akhirnya “bless…” masuk juga semua kemaluanku kedalam memek Viona. Dia diam sebentar sambil meringis, aku bisa merasakan kehangatan luar biasa di kemaluanku ini. Viona pelan-pelan mulai menggerakan badannya naik turun. Dia masih meringis untuk beberapa pompaan pertama ini.

“Gila mas, kemaluan mas yandi gede banget… Viona berasa penuh dimasukin punya mas.” Tak berapa lama sepertinya Viona sudah mulai terbiasa. Gerakannya semakin dipercepat naik turun. Tak hanya itu, Viona pun mulai memainkan pinggulnya berputar di pangkuanku. Sungguh luar biasa memang penyanyi dangdut satu ini pikirku. Sensasinya sangat nikmat, belum pernah kemaluanku dimainkan seperti ini, mengingatkanku akan gerakan joget Viona tadi disaat manggung.

Aku pegang payudara Viona yang bergerak naik turun dan langsung aku hisap kedua putingnya. Viona pun mendesah semakin keras diiringi dengan gerakan pinggulnya yang semakin liar. Badan Viona terus bergerak naik turun semakin cepat, sambil aku mainkan kedua buah dadanya yang montok itu. Sampai akhirnya badan Viona pun bergetar kencang dan berteriak.

“Ahhh mas, aku keluar masss…” aku bisa merasakan banjir kehangatan di dalam memeknya. org*sme pertama Viona. Dia bertumpu lemas di badanku walaupun kemaluanku ini masih terbenam didalam kemaluan Viona. Tentu saja aku masih belum puas, dan langsung aku balikkan badannya ke sofa. Aku rebahi dia ke sofa sambil kubuka kakinya lebar-lebar.

Tanpa diberi aba-aba, langsung aku tancap lagi memek Viona dan kupompa badannya yang lemas itu. aku bisa melihat muka Viona yang kaget dicampur keenakkan,

“Ahhh mas Yandi, pelan-pelan dong mas.” pinta Viona. Tapi aku tak menggubris dan justru birahiku semakin meningkat. Langsung aku naikkan tempoku, badanku bergerak semakin cepat diatas badan sang penyanyi dangdut montok ini. Viona berusaha mencengkram sofa menerima tusukkan ku, sambil berdesah kencang dan matanya juga merem melek, “Ohhhh… Terus… Genjot terus mas, jangan stop. Aahhh…”

Semakin menggilalah aku mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Viona itu. Dia lilitkan kakinya ke pinggangku, badannya mulai basah berkeringat

“Masss, Viona mau keluar lagi nih…” aku percepat gerakan pinggangku sampai akhirnya dia pun menarik pinggangku dengan kakinya dan kembali bergetar

“Ohhhh… Mas Yandi… aku keluar lagiii…” Tubuh Viona langsung terbaring lemas di sofa setelah org*sme keduanya ini.

Aku cabut kemaluanku yang masih keras ini dan sudah basah dengan lendiran Viona. aku masih belum puas, gairahku masih belum terpenuhi. aku ambil badan Viona, dan aku balikkan dia sehingga pantatnya mencuat dihadapanku. Viona yang nafasnya masih memburu menoleh kebelakang dengan tatapan sayu dan pasrah. Oh sungguh indah pantat semok si penyanyi dangdut yang seksi ini.

Langsung aku tancapkan gagang kerasku kedalam memek basah Viona lagi. Dengan nafsuku yang sangat membara, aku cengkeram pantat bulat Viona. Dengan setiap sodokanku, tubuh Viona terombang-ambing diatas sofa.

“Ssshhh… Ahhh… Enak banget massss…Kemaluan mas Yandi gede banget!” teriak Viona lagi. Kira-kira 10 menit kita di posisi ini, akhirnya aku pun mulai merasakan sensai luar biasa di penisku. aku berkata kepadanya,

“Viona… aku mau keluar nih…” Viona membalas,

“Iya mas… Ohh… Viona juga mau keluar lagi…” Viona semakin liar menggoyangkan pantatnya. Sampai akhirnya aku pun menancapkan kemaluanku sedalam-dalamnya di memek Viona, dan aku semburkan spermaku. Hampir dalam waktu bersamaan, Viona pun menggelinjang lagi menandakan dia org*sme yang ketiga kalinya.

Kedua badan kita tergulai lemas diatas sofa ini. Viona perlahan-lahan merapatkan badannya kepadaku. Kita berduapun tertidur lelap sampai pagi dalam keadaan telanjang. Di pagi keesokan harinya, kita melanjutkan aktivitas kita lagi dikamar mandi sambil membersihkan diri bersama. Akhirnya Viona berpamitan diri denganku untuk pulang bersama grup dangdutnya. Sungguh puas aku menikmati tubuh Viona, sang penyanyi dangdut yang montok ini.

Promo Situs Pilihan.

CERITA VIRAL GOYANGAN VIONA SANGAT GANAS (2024)

References

Top Articles
10951 Cold Spring Dr | Sibcy Cline REALTORS®
Best Coffee Machine for Coffee Lovers: Brew it Up - Agaro
7 C's of Communication | The Effective Communication Checklist
417-990-0201
I Make $36,000 a Year, How Much House Can I Afford | SoFi
Washu Parking
Instructional Resources
His Lost Lycan Luna Chapter 5
Jefferey Dahmer Autopsy Photos
Top Financial Advisors in the U.S.
Roblox Developers’ Journal
About Goodwill – Goodwill NY/NJ
Espn Expert Picks Week 2
Was sind ACH-Routingnummern? | Stripe
Jessica Renee Johnson Update 2023
Https //Advanceautoparts.4Myrebate.com
Shooting Games Multiplayer Unblocked
The Witcher 3 Wild Hunt: Map of important locations M19
800-695-2780
Morgan And Nay Funeral Home Obituaries
50 Shades Of Grey Movie 123Movies
Where Is The Nearest Popeyes
2013 Ford Fusion Serpentine Belt Diagram
Nesb Routing Number
Apparent assassination attempt | Suspect never had Trump in sight, did not get off shot: Officials
European Wax Center Toms River Reviews
Abga Gestation Calculator
Riverstock Apartments Photos
Stubhub Elton John Dodger Stadium
Mastering Serpentine Belt Replacement: A Step-by-Step Guide | The Motor Guy
Datingscout Wantmatures
Metro By T Mobile Sign In
Diana Lolalytics
Craigslist Mount Pocono
The Thing About ‘Dateline’
Pensacola Cars Craigslist
Oxford House Peoria Il
Alston – Travel guide at Wikivoyage
Lamont Mortuary Globe Az
Sour OG is a chill recreational strain -- just have healthy snacks nearby (cannabis review)
Ups Authorized Shipping Provider Price Photos
Caesars Rewards Loyalty Program Review [Previously Total Rewards]
877-552-2666
Ephesians 4 Niv
CPM Homework Help
Upcoming Live Online Auctions - Online Hunting Auctions
Diamond Desires Nyc
Uno Grade Scale
What your eye doctor knows about your health
Dr Seuss Star Bellied Sneetches Pdf
Latest Posts
Article information

Author: Saturnina Altenwerth DVM

Last Updated:

Views: 6637

Rating: 4.3 / 5 (64 voted)

Reviews: 95% of readers found this page helpful

Author information

Name: Saturnina Altenwerth DVM

Birthday: 1992-08-21

Address: Apt. 237 662 Haag Mills, East Verenaport, MO 57071-5493

Phone: +331850833384

Job: District Real-Estate Architect

Hobby: Skateboarding, Taxidermy, Air sports, Painting, Knife making, Letterboxing, Inline skating

Introduction: My name is Saturnina Altenwerth DVM, I am a witty, perfect, combative, beautiful, determined, fancy, determined person who loves writing and wants to share my knowledge and understanding with you.